Penguin Magellan di Patagonia, Argentina, semakin banyak yang menjadi mangsa puma —perkembangan mengejutkan yang didorong oleh perubahan dinamika predator-mangsa. Secara historis, penguin menghadapi ancaman dari predator laut seperti anjing laut dan orca, namun predator di darat sangat minim. Namun, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B mengungkapkan bahwa puma, yang dulunya punah karena aktivitas manusia, kini aktif berburu penguin.

Kembalinya Ekspansi Puma dan Penguin

Hampir sepanjang abad ke-20, peternakan domba yang luas di Patagonia menghilangkan puma dari wilayah tersebut. Ketidakhadiran ini memungkinkan penguin Magellan, yang sebelumnya tinggal di pulau-pulau lepas pantai, menjajah pantai Argentina dalam jumlah besar. Ketika upaya konservasi berhasil memperkenalkan kembali puma, mereka menghadapi populasi penguin yang terkonsentrasi, sehingga menimbulkan perilaku predator baru.

Mengapa Ini Penting: Fleksibilitas Predator

Ahli ekologi satwa liar Jake Goheen, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menggambarkan hal ini sebagai “contoh luar biasa tentang betapa fleksibelnya karnivora besar.” Puma biasanya menargetkan mamalia berukuran besar yang sedang merumput, namun kemampuan beradaptasi mereka memungkinkan mereka memasukkan penguin ke dalam makanan mereka. Hal ini menyoroti bagaimana ekosistem merespons perubahan kehadiran predator —terkadang dengan cara yang tidak terduga.

Fakta bahwa predator besar kini memangsa mangsa yang lebih kecil menunjukkan bahwa hewan akan beradaptasi untuk bertahan hidup. Hal ini juga menunjukkan bahwa seiring manusia terus mengubah lanskap, kita mungkin akan melihat penyesuaian rantai makanan yang mengejutkan.

Masa Depan Hubungan Predator-Mangsa

Meningkatnya predasi puma terhadap penguin merupakan konsekuensi langsung dari campur tangan manusia dan restorasi ekologi. Hal ini menunjukkan bahwa upaya konservasi yang berhasil sekalipun dapat menimbulkan tantangan yang tidak terduga. Memahami dinamika ini sangat penting untuk mengelola populasi predator dan mangsa di dunia yang berubah dengan cepat.

Situasi ini menggarisbawahi interaksi yang kompleks antara tindakan manusia, pemulihan spesies, dan konsekuensi tak terduga yang dapat timbul ketika ekosistem terganggu dan kemudian dibangun kembali.