Malam ini, 31 Oktober 2025, memberikan kesempatan indah untuk mengamati bulan. Saat ini ia berada dalam fase Waxing Gibbous, yang berarti sekitar 69% permukaannya akan diterangi seperti yang terlihat dari Bumi – menurut Observasi Bulan Harian NASA.
Apa yang Harus Diperhatikan
Bahkan tanpa peralatan canggih, pengamat yang cermat dapat melihat beberapa fitur bulan. Kuda betina, atau dataran gelap di permukaan bulan, mudah terlihat. Secara khusus, carilah Mare Vaporum, Mare Imbrium, dan Mare Serenitatis.
- Teropong akan mengungkap lebih detail, termasuk Kawah Endymion, Kawah Posidonius, dan Mare Nectaris.
- Pengguna teleskop dapat mencoba menemukan detail yang lebih halus seperti Rima Ariadaeus dan bahkan mungkin lokasi pendaratan misi Apollo 14 dan 15—sebuah pengingat yang menyedihkan akan eksplorasi manusia.
Penjelasan Siklus Bulan
Penampakan bulan berubah sepanjang bulan karena orbitnya mengelilingi bumi selama 29,5 hari. Siklus fase ini disebabkan oleh perubahan sudut antara Matahari, Bulan, dan Bumi. Meskipun bulan selalu menunjukkan sisi yang sama kepada kita, jumlah sinar matahari yang dipantulkan dari permukaannya bervariasi, sehingga menciptakan fase bulan yang sudah kita kenal.
Fase-fase ini diulangi dalam urutan yang dapat diprediksi, dan terdiri dari:
- Bulan Baru: Pada titik ini, bulan terletak di antara Bumi dan matahari, sehingga tidak terlihat dari sudut pandang kita.
- Bulan Sabit Lilin: Sepotong cahaya tipis mulai muncul di sisi kanan (dilihat dari Belahan Bumi Utara).
- Kuartal Pertama: Separuh permukaan bulan diterangi, menyerupai bulan sabit.
- Waxing Gibbous: Lebih dari separuh bulan menyala, namun belum purnama.
- Bulan Purnama: Seluruh permukaan bulan diterangi dan terlihat.
- Wing Gibbous: Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanannya (Belahan Bumi Utara).
- Kuartal Ketiga (atau Kuartal Terakhir): Bulan sabit lainnya, namun dengan sisi kiri menyala.
- Bulan Sabit Pudar: Sepotong cahaya tipis tetap berada di sisi kiri sebelum siklus dimulai lagi.
Acara Surgawi Mendatang
Mereka yang ingin menyaksikan bulan purnama yang bersinar penuh harus menunggu hingga 5 November 2025, saat bulan purnama berikutnya akan menghiasi langit malam.
Memahami siklus bulan memungkinkan kita mengapresiasi hubungan dinamis antara Matahari, Bumi, dan Bulan, serta memprediksi seperti apa langit malam setiap bulannya.
























